https://mediajabodetabek.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-1463805460/tema-isra-miraj-2022-yang-bagus-dan-menarik-ide-kreatif-untuk-peringatan-isra-miraj-1443-hijriah
Sumber foto : mediajabodetabek.pikiran-rakyat.com
Edukasi

Pengertian Isra Miraj, Perjalanan Nabi Muhammad SAW hingga Turun Perintah Salat 5 Waktu dalam Sehari

Emedia.id – Pengertian Isra Miraj secara umum dipahami sebagai perjalanan Al-Isra wal Miraj, salah satu mukjizat mendalam Nabi Muhammad Saw. Keajaiban utama adalah Al-Quran, terlepas dari signifikansinya, keajaiban kedua yang paling menonjol yang merupakan fenomena sejarah umat manusia yang unik dan tidak dapat dijelaskan adalah perjalanan Al-Isra wal Miraj.

Pengertian Isra Miraj berasal dari peristiwa itu, yang menyebabkan pengikut Muhammad SAW semakin besar, begitu pula dengan yang menentangnya. Adapun politeis yang tidak percaya dan mereka yang menentangnya, mereka mengejek dan memalsukan klaim kenabian Muhammad SAW semakin jauh.

Satu-satunya yang benar-benar percaya adalah umat islam yang setia kepada Allah yang maha kuasa yang berdiri di sisi utusan Allah dalam masa kesengsaraan besar yang menjadi ujian dan cobaan Nabi Muhammad SAW.

Perjalanan Isra Miraj pada dasarnya dibagi dalam dua komponen atau dua fase terpisah, yaitu yang pertama sebagai “Al-Isra” dan yang kedua sebagai “Al-Miraj”. Pengertian Isra Miraj akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini.

Pengertian Isra Miraj

Isra: Isra berarti “Perjalanan nokturnal”. Berasal dari kata akar bahasa Arab sara, yang berarti “perjalanan di malam hari”. Sedangkan dalam konteks khusus ini mengacu pada perjalanan malam atau transportasi Nabi Muhammad SAW dari kota asalnya atau tempat kelahiran Mekah ke masjid terjauh, Aqsa, di Jeruselam. Ini adalah bagian atau fase pertama dari malam kenaikan Nabi Muhammad SAW.

Miraj: Miraj adalah kata Arab yang berarti “tangga, untuk mengangkat, atau naik”. Dalam literatur Islam digunakan untuk perjalanan malam Nabi Muhammad ketika ia secara ajaib dibawa ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa di Surga.

Menurut Islam itu adalah salah satu mukjizat besar Nabi. Ini juga mengacu pada fase kedua dan yang paling diperdebatkan oleh politeis Arab pada waktu itu.

Namun demikian, ada bukti yang cukup dalam Qur’an dan narasi kenabian yang biasa disebut sebagai Hadits sebagai bukti yang menerangkan bahwa peristiwa ini benar-benar terjadi dan tidak didasarkan pada keinginan belaka atau interpretasi mimpi.

Sumber : Suara.com

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like

More in Edukasi